Pages

Senin, 14 Januari 2013

Puisi : Hari Ini, Hari Esok

Jaiz melihat sebatang pohon belimbing
Telah menghitam, membusuk, berlubang oleh serangga
Batang basah terkena air hujan Tetesannya mengalir melewati sela dahan mati
Tak terasa waktu
di rasa baru kemarin tertanam
kini telah melapuk semua
terlupa semua kenangan
terbawa oleh angin yang ikut membawa dedaunan mati
Ia mengambil sehelai daun busuk yang hampir memupuk
Berkata dalam hati, apa yang saya lakukan hari ini adalah untuk yang akan saya nikmati esok nanti
Mendongakan kepala, menjulurkan tangan keatas di dalam derasnya angin tanah lapang
Terhembus,
daun mati mencari cari tempat untuk membubuhkan benih.
Matanya tak terlepas dari indahnya liak liuk itu. Tapi hidup terus berjalan. Ia pergi. Jaiz pergi untuk menghampiri esok nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar