Pages

Sabtu, 12 Oktober 2013

Fight : Cerita 2


                Dari sekolah kejuruan yang statusnya diakui, mereka adalah berandal – berandal jalanan, sekolah itu adalah markas yang angker bagi siapa saja. Tidak ada yang lemah yang masuk sekolah itu. Sekolah Kejuran Noosa. Tahun ajaran baru di mulai, ketika siswa – siswa baru yang berpakaian tidak rapi berbaris di tengah lapangan di bawah teriknya matahari yang menyengat. Di depan mereka, Leiko, lelaki tinggi berkulit hitam berbadan kekar sedang memberikan tetuah. Ia adalah yang terkuat di sekolah Noosa, siswa kelas tiga. Ia juga ketua Osis di sekolah Noosa. di samping – sampingnya adalah kelomponya. Sebelah kanan, lelaki pendek berambut yang menutupi mata adalah San. Lelaki paling misterius dan tak banyak bicara. Kirinya adalah Klara, namanya tidak selemah kekuatannya atau tak selembut kelakuannya, wanita cantik dengan rambut panjang yang diikat kebelakang. Di sebelah klara adalah lelaki yang hampir tak dianggap sebagai anggota kelompok Leiko, ia Suto, Lelaki kurus berkulit hitam dengan rambut acak – acakan yang selalu memasang wajah sangar. Ia lelaki paling banyak bicara. Anak – anak baru menyimak dengan sungguh, mereka takut dengan amukan kelompok Leiko. Sebelum memasuki sekolah itu, mereka semua sudah tahu, mereka yang di depan itu adalah yang terkuat. Sekitar satu jam Leiko berbicara di depan, sekarang giliran kepala sekolah yang hanya sebentar saja berbicara. Semua bubar dari lapangan, senja sudah tiba.
            Kelas 10 Teknik mesin seminggu setelah masa ospek. Kelas ini adalah kelas yang biasa melahirkan raja baru sekolah Noosa. Disini sudah terpilih penguasa kelas yang bertugas sebagai ketua kelas. Melalui pertarungan keras antar siswa bengal di kelas itu. Dan itu melibatkan semua siswa, 30 siswa di kelas itu. Terpilih Jaya sebagai penguasa, pria berkulit putih dengan rambut hitam yang halus dan mata yang sayu. Ia mengalahkan semua berdua dengan teman SMPnya dahulu, Ganto. Kelas 10 Otomotif seminggu setelah ospek. Kelas yang paling ditakuti bersama dengan teknik mesin juga melakukan hal yang sama dan terpilih Tomy sebagai penguasa tunggal, ia lelaki tinggi dengan rambut yang rapi berkulit hitam dan punya kaki yang kuat. Pertarungan besar pertamanya yang membuat dirinya menjadi penguasa kelas. Kelas 10 teknik bangunan seminggu setelah ospek. Kelas ini melalui pemilihan yang tidak sebesar kelas teknik mesin maupun kelas otomotif. Hanya terjadi pertarungan antara 5 orang dari 20 orang di kelas itu. Dan pertarungan itu dimenangkan oleh Jaiz, pria bertubuh besar yang tidak banyak bicara dan hobi menulis. Berwajah kotak khas orang jawa dengan rambut panjang. Ia sangat senang menyendiri. Kelas 10 multimedia seminggu setelah ospek. Kelas yang diisi dengan siswa yang terpaksa masuk sekolah kejuruan Noosa karena nilai yang kecil. Hanya ada 4 orang yang menonjol kebengalannya di kelas itu dan mereka bersepakat membuat organisasi kepemimpinan bersama, yang pertama sebagai ketua kelas sekaligus penguasa kelas, lelaki bertubuh tambun berkulit hitam dengan rambut ikal yang tipis bernama Kako. Selanjutnya wakil ketua kelas adalah Rei lelaki cina tinggi dengan rambut selalu menutupi satu matanya yang sipit. Dua lagi adalah anak kembar Aldo dan Aldi, lelaki kurus putih dengan wajah tampan. Mereka semua adalah penguasa kelas, walau tak menutup kemungkinan mereka akan tergantikan.
            Sudah satu semester terlewati, kegaduhan terdengar di kelas 10 multimedia. Kako menyalakan rokoknya setelah bel berbunyi dan kelas selsai. Siswa memasukan buku – buku mereka kedalam tas. Ia dengan ketiga penguasa kelas menghampiri meja 4 siswa yang sedang bergurau sambil memasukan buku – buku mereka. Kako menendang meja mereka hingga keempat siswa itu tersentak melihat ke arah Kako dan tiga temannya.
“ Gue gak pernah liat kalian nongkrong bareng anak – anak” Kako
Tidak ada yang menjawab pertanyaan Kako dan melangkah ke pintu kelas dengan santai. Hal itu membuat Kako geram, Ia menghampiri mereka berempat diikuti tiga temannya. “Berenti Lo semua” Kako berteriak. Ia hampir mendekati lelaki paling belakang dengan rambut dan pakaian rapi dan mata sayu, seketika itu juga kaki lelaki itu mengacung tepat 1 milimeter di depan wajah Kako, itu membuat Tiga temannya geram.
“ Kami di sini buat belajar bukan untuk hal sisa – sia yang tadi lo omongin” lelaki itu sambil menurunkan kakinya dari depan wajah Kako yang agak terlihat shock. Tiga teman lelaki itu berbalik. Keempat lelaki itu adalah Santi, Kei, Risno dan Jafar.
“Sialan Lu semua !! Kako memulai pertarungan. Diikuti ketiga lainnya. Kako mencoba membalas yang dilakukan Santi dengan tinju yang mengarah ke wajah. Sementara Kei bertarung dengan Rei, sedangkan Risno dan Jafar meladeni si kembar Aldo dan Aldi. Santi dengan santai melewati tinju Kako dan menangkap tangannya, dengan cepat kakinya menendan perut besar Kako hingga tersungkur. Kei mengakhiri perlawanan Rei dengan sekali tinju di perutnya saat Rei mencoba menyerang Kei. Risno menghabisi Aldi dengan mudah dengan tendangan keras dibagian kepala, sementara Jafar menghabisi Aldo dengan tinju cepatnya di bagian kepala. Quartet penguasa kelas multimedia tumbang dengan mudah oleh Quartet yang selalu terlihat lemah dan kutu buku.
“Jangan lagi ganggu kami berempat” Kei. Mereka berempat seolah tak percaya dengan kekuatan teman yang selalu tertawa bersama.
“Ayo pulang, gue benci rokok” Santi setengah bergurau menyindir rokok Kako yang masih menyala. Keempatnya hanya tertawa. Sementara Kako dan temannya baru saja mendapat pelajaran dengan semua pukulan tadi.
            Quartet Multimedia pergi ke Camp penguasa sekolah kejuaruan Noosa dengan penampilan kacau setelah dihajar empat lelaki tadi. Disana semua penguasa kelas dan anak buahnya berkumpul kecuali si “monster” teknik bangunan yang tidak pernah hadir, ia lebih suka menulis di perpustakaan dan menyendiri, dan yang hadir adalah anak buahnya saja.
“Kenapa lu semua babak belur gitu”  Jaya sambil menghisap rokoknya.
“Ada empat cowo tangguh di kelas gue, sial kita berempat belom tau kekuatan mereka sebelumnya” Kako dengan wajah babak belur menghisap rokoknya.
“Bego lu semua ! lu pada kan pengusa kelas” Tomy. Ia membuat si kembar tersulut emosi. Tapi Kako menahan keduanya.
“Mereka bener – bener kuat, gue rasa kalian juga gak akan bisa ngalahin mereka” Kako.
“Sial lu, ngeremehin kita” Tomy menatap nanar Kako
“Jadi intinya lu mau minta bantuan kita kan” Jaya dengan santai.
Kako tersenyum sinis, tapi dia memang butuh bantuan demi kehormatannya sebagai penguasa kelas multimedia.
“Kita mainkan cara STM” Jaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar