Dari
sekolah kejuruan yang statusnya diakui, mereka adalah berandal – berandal
jalanan, sekolah itu adalah markas yang angker bagi siapa saja. Tidak ada yang
lemah yang masuk sekolah itu. Sekolah Kejuran Noosa. Tahun ajaran baru di
mulai, ketika siswa – siswa baru yang berpakaian tidak rapi berbaris di tengah
lapangan di bawah teriknya matahari yang menyengat. Di depan mereka, Leiko,
lelaki tinggi berkulit hitam berbadan kekar sedang memberikan tetuah. Ia adalah
yang terkuat di sekolah Noosa, siswa kelas tiga. Ia juga ketua Osis di sekolah
Noosa. di samping – sampingnya adalah kelomponya. Sebelah kanan, lelaki pendek
berambut yang menutupi mata adalah San. Lelaki paling misterius dan tak banyak
bicara. Kirinya adalah Klara, namanya tidak selemah kekuatannya atau tak
selembut kelakuannya, wanita cantik dengan rambut panjang yang diikat
kebelakang. Di sebelah klara adalah lelaki yang hampir tak dianggap sebagai
anggota kelompok Leiko, ia Suto, Lelaki kurus berkulit hitam dengan rambut acak
– acakan yang selalu memasang wajah sangar. Ia lelaki paling banyak bicara.
Anak – anak baru menyimak dengan sungguh, mereka takut dengan amukan kelompok
Leiko. Sebelum memasuki sekolah itu, mereka semua sudah tahu, mereka yang di
depan itu adalah yang terkuat. Sekitar satu jam Leiko berbicara di depan,
sekarang giliran kepala sekolah yang hanya sebentar saja berbicara. Semua bubar
dari lapangan, senja sudah tiba.
Kelas 10 Teknik mesin seminggu
setelah masa ospek. Kelas ini adalah kelas yang biasa melahirkan raja baru
sekolah Noosa. Disini sudah terpilih penguasa kelas yang bertugas sebagai ketua
kelas. Melalui pertarungan keras antar siswa bengal di kelas itu. Dan itu
melibatkan semua siswa, 30 siswa di kelas itu. Terpilih Jaya sebagai penguasa,
pria berkulit putih dengan rambut hitam yang halus dan mata yang sayu. Ia
mengalahkan semua berdua dengan teman SMPnya dahulu, Ganto. Kelas 10 Otomotif
seminggu setelah ospek. Kelas yang paling ditakuti bersama dengan teknik mesin
juga melakukan hal yang sama dan terpilih Tomy sebagai penguasa tunggal, ia
lelaki tinggi dengan rambut yang rapi berkulit hitam dan punya kaki yang kuat.
Pertarungan besar pertamanya yang membuat dirinya menjadi penguasa kelas. Kelas
10 teknik bangunan seminggu setelah ospek. Kelas ini melalui pemilihan yang
tidak sebesar kelas teknik mesin maupun kelas otomotif. Hanya terjadi
pertarungan antara 5 orang dari 20 orang di kelas itu. Dan pertarungan itu
dimenangkan oleh Jaiz, pria bertubuh besar yang tidak banyak bicara dan hobi
menulis. Berwajah kotak khas orang jawa dengan rambut panjang. Ia sangat senang
menyendiri. Kelas 10 multimedia seminggu setelah ospek. Kelas yang diisi dengan
siswa yang terpaksa masuk sekolah kejuruan Noosa karena nilai yang kecil. Hanya
ada 4 orang yang menonjol kebengalannya di kelas itu dan mereka bersepakat
membuat organisasi kepemimpinan bersama, yang pertama sebagai ketua kelas
sekaligus penguasa kelas, lelaki bertubuh tambun berkulit hitam dengan rambut
ikal yang tipis bernama Kako. Selanjutnya wakil ketua kelas adalah Rei lelaki
cina tinggi dengan rambut selalu menutupi satu matanya yang sipit. Dua lagi
adalah anak kembar Aldo dan Aldi, lelaki kurus putih dengan wajah tampan.
Mereka semua adalah penguasa kelas, walau tak menutup kemungkinan mereka akan
tergantikan.
Sudah satu semester terlewati,
kegaduhan terdengar di kelas 10 multimedia. Kako menyalakan rokoknya setelah
bel berbunyi dan kelas selsai. Siswa memasukan buku – buku mereka kedalam tas.
Ia dengan ketiga penguasa kelas menghampiri meja 4 siswa yang sedang bergurau
sambil memasukan buku – buku mereka. Kako menendang meja mereka hingga keempat
siswa itu tersentak melihat ke arah Kako dan tiga temannya.
“
Gue gak pernah liat kalian nongkrong bareng anak – anak” Kako
Tidak
ada yang menjawab pertanyaan Kako dan melangkah ke pintu kelas dengan santai.
Hal itu membuat Kako geram, Ia menghampiri mereka berempat diikuti tiga
temannya. “Berenti Lo semua” Kako berteriak. Ia hampir mendekati lelaki paling
belakang dengan rambut dan pakaian rapi dan mata sayu, seketika itu juga kaki
lelaki itu mengacung tepat 1 milimeter di depan wajah Kako, itu membuat Tiga
temannya geram.
“
Kami di sini buat belajar bukan untuk hal sisa – sia yang tadi lo omongin”
lelaki itu sambil menurunkan kakinya dari depan wajah Kako yang agak terlihat
shock. Tiga teman lelaki itu berbalik. Keempat lelaki itu adalah Santi, Kei,
Risno dan Jafar.
“Sialan
Lu semua !! Kako memulai pertarungan. Diikuti ketiga lainnya. Kako mencoba
membalas yang dilakukan Santi dengan tinju yang mengarah ke wajah. Sementara
Kei bertarung dengan Rei, sedangkan Risno dan Jafar meladeni si kembar Aldo dan
Aldi. Santi dengan santai melewati tinju Kako dan menangkap tangannya, dengan
cepat kakinya menendan perut besar Kako hingga tersungkur. Kei mengakhiri
perlawanan Rei dengan sekali tinju di perutnya saat Rei mencoba menyerang Kei.
Risno menghabisi Aldi dengan mudah dengan tendangan keras dibagian kepala,
sementara Jafar menghabisi Aldo dengan tinju cepatnya di bagian kepala. Quartet
penguasa kelas multimedia tumbang dengan mudah oleh Quartet yang selalu
terlihat lemah dan kutu buku.
“Jangan
lagi ganggu kami berempat” Kei. Mereka berempat seolah tak percaya dengan
kekuatan teman yang selalu tertawa bersama.
“Ayo
pulang, gue benci rokok” Santi setengah bergurau menyindir rokok Kako yang
masih menyala. Keempatnya hanya tertawa. Sementara Kako dan temannya baru saja
mendapat pelajaran dengan semua pukulan tadi.
Quartet Multimedia pergi ke Camp
penguasa sekolah kejuaruan Noosa dengan penampilan kacau setelah dihajar empat
lelaki tadi. Disana semua penguasa kelas dan anak buahnya berkumpul kecuali si
“monster” teknik bangunan yang tidak pernah hadir, ia lebih suka menulis di
perpustakaan dan menyendiri, dan yang hadir adalah anak buahnya saja.
“Kenapa
lu semua babak belur gitu” Jaya sambil
menghisap rokoknya.
“Ada
empat cowo tangguh di kelas gue, sial kita berempat belom tau kekuatan mereka
sebelumnya” Kako dengan wajah babak belur menghisap rokoknya.
“Bego
lu semua ! lu pada kan pengusa kelas” Tomy. Ia membuat si kembar tersulut
emosi. Tapi Kako menahan keduanya.
“Mereka
bener – bener kuat, gue rasa kalian juga gak akan bisa ngalahin mereka” Kako.
“Sial
lu, ngeremehin kita” Tomy menatap nanar Kako
“Jadi
intinya lu mau minta bantuan kita kan” Jaya dengan santai.
Kako
tersenyum sinis, tapi dia memang butuh bantuan demi kehormatannya sebagai
penguasa kelas multimedia.
“Kita
mainkan cara STM” Jaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar