UN atau Ujian Nasional, diselenggarakan untuk mengukur taraf pendidikan suatu sekolah, dan mengukur kemampuan individu siswa, Ujian Nasional diselelnggarakan sesuai kompetensi belajar yang berlaku dan di ajarkan di seluruh sekolah di Indonesia. DKI Jakarta sebagai ibukota negara republik Indonesia seharusnya memiliki pelajar yang berstandar tinggi, namun, Fakta berkata lain, justru pelajar DKI jakarta menjadi semakin menurun kualitasnya. apa penyebabnya ? padahal guru - guru di DKI Jakarta mempunyai standar yang tinggi. beberapa penyebabnya anatara lain :
1. Budaya Tawuran
selain membahayakan, budaya tawuran ini ternyata juga mempengaruhi kuantitas belajar menjadi menurun di karenakan seringnya pelajar "nongkrong" bersama teman - temannya, juga menimbulkan ketidakfokusan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung
2. Budaya "ngobrol"
hampir 80% guru DKI Jakarta tidak mampu menghadapi pelajar yang mengobrol pada saat kegiatan belajar mengajar. Imbasnya adalah tidak terserapnya secara maksimal materi - materi pembelajaran. Padahal pada saat proses ini lah yang paling tepat untuk menghadapi UN dibanding belajar keras saat beberapa hari menjelang UN.
3. Budaya Mencontek
kebiasaan ini lah yang paling mempengaruhi menurunnya kualitas pelajar DKI Jakarta. Mencontek ini anehnya oleh banyak guru di anggap biasa sehingga terjadi pembiaran. Padahal karena kebiasaan ini, bisa timbul ketergantungan pelajar pada contekan dan timbulnya ketidak percayaan diri, sehingga ketika di hadapkan dengan tantangan seperti UN, mereka menjadi stress dan mudah percaya pada oknum yang menawarkan kunci jawaban padahal sangat tidak mungkin untuk mendapat kunci jawaban soalnya saja sangat rahasia dan di jaga ketat.
Jika ingin meningkatkan kualitasnya kembali. DKI Jakarta semestinya sadar. pelajar mestinya sadar dan lebih serius lagi belajar !!!
- salam bebas belajar 12 Tahun -
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar